3 November 2010

18 tahun: Rekor Professor dan Walikota Termuda di Dunia

Michael Sessions, World’s Youngest Mayor: A’m Still in High School
Sessions memang masih ‘SMA’. Masih tercatat sebagai siswa Hillsdale High School saat terpilih sebagai walikota Hillsdale, Michigan. Ia unggul dua suara (670) atas Douglas Ingles (668). Kerja kerasnya sepanjang musim panas dalam memperkenalkan diri, membuat namanya dikenal di Hillsdale, rupanya tak sia- sia. Sepanjang musim panas, ia menyebarakan poster dan plakat serta mendatangi rumah ke rumah, menjelaskan visinya tentang masa depan hillsdale kepada para warga yang bahkan masih memandangnya sebelah mata.
“They’d look at me, and say ‘How old are you again? How much experience do you have?’ And I say ‘I’m still in high school’,” he recalled
Tapi, bagaimana pun juga, Sessions tetap bocah SMA. Selepas jam 6 sore, ia harus meninggalkan tugasnya sebagai walikota dan kembali menjadi seorang pelajar yang harus membereskan PR nya untuk pelajaran esok hari di sekolah hingga pukul 14.30. setengah jam berikutnya, ia kembali menjelma menjadi seorang walikota. :p
“From 7.50am to 2.30pm, I’ll be a student. From 3 to 6, I’ll be the mayor of Hillsdale, working on mayor stuff,” he said.
Kemenangan Sessions ini agaknya menjadikan semangat remaja lain untuk berprestasi serupa.
Tylor Hammons sebelumnya bukan politisi, tapi ia mampu meraih kemenangan telak atas Mcbride, politisi handal pemegang kekuasaan Mukogee dua periode sebelumnya. Mereka berdua sama-sama bersaing tanpa ‘backing’an satu pun parpol alias maju sebagai calon independen.
Yang lebih membanggakan adalah, kemenangan yang begitu sensasional, cowok kelahiran 4 September 1988 ini tidak semata-mata membanggakan dirinya atas kemenangan ini. Ia berpendapat bahwa kemenangannya ini datang dari masyarakat yang menurunya sudah jenuh dipimpin oleh para politisi.
“Kepercayaan masyarakat adalah modal utama saya untuk memecahkan berbagai persoalan di sini.”
Alia Sabur, Profesor Termuda di Dunia: Mencatat Sejarah Sejak Berumur 8 bulan
Sabur ditahbiskan sebagai ‘Professor of the Department of Advanced Technology Fusion at Konkuk University, Seoul, ‘ pada 19 February 2008, tepat 3 hari sebelum ulang tahunnya yang ke-19. Cewek USA ini bergelar resmi ‘International Professor as Research Liaison with Stony Brook University (New York, USA)’.
Tak hanya gelar professor yang membuat orang berdecak kagum, sejarah akademisnya pun terhitung ‘luar biasa’. Ia bahkan mulai mencatat rekor pada usia 8 bulan saat ia mulai dapat membaca.

Kelas 4 sekolah dasar ditinggalkannya untuk langsung meloncat ke jenjang college di Stony Brook University sampai usia 14. Pada usia ini, ia menyabet gelar B.S. pada Matematika Terapan dengan hasil tak tanggung-tanggung: summa cum laude. Dengan ini, ia mencatat rekor (lagi) termuda di USA.
Selanjutnya, cewek yang IQ nya bahkan tak terukur saking tingginya ini melanjutkan studi di Universitas Drexel dan mendapatkan gelar M.S. and Ph.D. (ABD) in Materials Science and Engineering. Lagi-lagi, ia tercatat sebagai yang termuda, kali ini untuk tawaran kerjasama dan penghargaan yang diterimanya dari Departemen Pertahanan USA, NASA, GAANN, dan NSF.
Tak cukup sampai di sini, talenta Alia ternyata juga berkembang di dunia musik dan tae kwon do. Gadis ini sudah mengantongi sabuk hitam, wew. Sejak 11 tahun, ia telah bergabung dengan Mozart Concerto dan bermain di dalamnya.
Sessions, Sabur, dan Hammons, semangat ketiganya bisa dicontoh, nih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar